Meneladani Pemikiran Ki Hadjar Dewantara - Aksi Nyata Modul 1.1

Aksi Nyata Modul 1.1 - Penerapan Pemikiran Ki Hajar Dewantara di Kelas dan Sekolah, dengan tema Meneladani Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Jasinvite.com | Meneladani Pemikiran Ki Hadjar Dewantara - Aksi Nyata Modul 1.1 - Kalau kita bicara tentang pendidikan di Indonesia, siapa yang tidak kenal Ki Hadjar Dewantara, kan? Beliau adalah bapak pendidikan kita yang mengajarkan filosofi keren seperti "Ing Ngarso Sung Tuladho" (di depan memberi contoh), "Ing Madyo Mangun Karso" (di tengah membangun semangat), dan "Tut Wuri Handayani" (di belakang memberi dorongan). 

Nah, bayangkan kalau kita menerapkan pemikiran beliau di kelas dan sekolah. Seru, bukan? Tapi, jujur saja, awalnya itu seperti mencoba mengajarkan kucing untuk berenang! Sangat canggung, kaku, dan sedikit bingung. Tapi, seiring berjalannya waktu, alhamdulillah saya mulai merasa "comfortable" dengan perubahan ini. Seperti yang dikatakan orang bijak, "Rome wasn't built in a day," begitu pula perubahan di kelas ini.

Daftar Isi


Jasinvite.com - Meneladani Pemikiran Ki Hadjar Dewantara - Aksi Nyata Modul 1.1
Jasinvite.com - Meneladani Pemikiran Ki Hadjar Dewantara - Aksi Nyata Modul 1.1

Meneladani Pemikiran Ki Hadjar Dewantara - Aksi Nyata Modul 1.1

Perasaan Selama Melakukan Perubahan di Kelas

Memulai perubahan di kelas bukanlah hal yang mudah. Berpindah dari zona nyaman tentu mengusik kenyamanan kita. Pada awal penerapan perubahan sebagai implementasi dari apa yang telah saya pelajari, saya merasa canggung, kaku, dan sedikit bingung. Namun, seiring berjalannya waktu, alhamdulillah saya pun mulai merasa nyaman dengan hal baru ini. Pengalaman ini mengajarkan bahwa perubahan memang membutuhkan waktu dan ketekunan.

Ide atau Gagasan yang Timbul Sepanjang Proses Perubahan

Sepanjang proses perubahan ini, berbagai ide dan gagasan muncul, di antaranya:

  1. Menemu kenali kodrat masing-masing murid: Menginventarisir bakat, hobi, karakter, dan kebiasaan mereka.
  2. Membuat pemetaan sederhana mengenai kepribadian para murid: Dengan cara ini, saya dapat memahami mereka lebih baik.
  3. Meminta pendapat murid: Mengenai apa yang menyenangkan dan apa yang berpotensi melemahkan mood mereka dalam belajar.
  4. Merancang pembelajaran kontekstual yang berpihak pada anak: Pembelajaran yang relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka.
  5. Berkolaborasi dengan rekan guru dan semua elemen sekolah: Untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal.

Pembelajaran dan Pengalaman dalam Bentuk Catatan Praktik Baik

Dari perubahan yang dilakukan, beberapa pembelajaran dan pengalaman penting saya catat, di antaranya:

  1. Menghargai kekuatan kodrati siswa: Setiap siswa membawa kekuatan kodratnya masing-masing yang tidak bisa diubah, hanya bisa dituntun untuk menebalkan 'laku' baiknya.
  2. Memberikan ruang dan peran yang lebih besar kepada murid: Sehingga mereka menjadi subjek pembelajaran.
  3. Menerapkan nilai luhur reflektif: Membuat refleksi pada setiap selesai pembelajaran atau kegiatan lainnya.

Foto Bercerita dari Seluruh Rangkaian Pelaksanaan

Kolaborasi dengan rekan sejawat merupakan langkah penting dalam menyusun perangkat pembelajaran yang efektif. Bersama-sama, guru berdiskusi dan bekerja sama untuk merancang materi yang berpusat pada murid, dengan fokus pada kebutuhan dan potensi mereka. Dalam proses pembelajaran, murid diajak untuk berdiskusi dan memaparkan ide-ide masing-masing, sesuai dengan minat dan bakat mereka. Selanjutnya, kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan metode yang mendukung eksplorasi dan ekspresi murid, memastikan bahwa setiap siswa mendapat kesempatan untuk belajar sesuai dengan kebutuhan mereka. Setelah pembelajaran selesai, guru bersama murid melakukan refleksi untuk evaluasi, guna memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran di masa mendatang.


Testimoni

Tetap semangat dan teruslah menjadi bagian dari agen perubahan untuk pendidikan, khususnya di sekolah kita. Tetap semangat dan terus berkarya sukses sebagai guru penggerak.
- Hairul Amin, S.Pd

Saya merasa bahwa pembelajaran sekarang lebih menyenangkan, kami merasa diberi ruang yang luas untuk berekspresi pada saat kegiatan pembelajaran di dalam kelas.
- Riefa Andriani

Kesimpulan

Mengimplementasikan pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam kelas dan sekolah memang menantang, namun sangat bermanfaat. Perubahan ini tidak hanya meningkatkan kualitas pembelajaran, tetapi juga membangun hubungan yang lebih baik antara guru dan murid. Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi, kita bisa menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan lebih inklusif. Sebagai Guru Penggerak, saya akan terus berupaya mewujudkan visi ini di SD Negeri 2 Palapi. 

Semoga bermanfaat 😊

Baca juga :
Media Informasi Pendidikan, Lifestyle, Design dan Teknologi